Pada era milenial sekarang ini tidak bisa dipungkiri muncul banyak hal baru mulai dari tukang ojek online, jual beli menggunakan mata uang digital, proses pembelajaran jarak jauh (distant learning) kemudian yang terakhir adalah atlet e-sport. Ya atlet e-sport sebuah profesi baru yang mungkin masih awam di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebuah profesi baru yang mungkin juga awal mulanya membuat sebagian besar orang tua di Indonesia bertanya-tanya apakah hobi bermain game anaknya dapat memberikan jaminan bagi masa depannya. Hobi yang apabila menyita sebagian besar waktu anak Indonesia akan berakhir dengan omelan panjang kedua orang tuanya dikarenakan menomor duakan tugasnya sebagai pelajar maupun mahasiswa.
Tetapi apakah ini bisa di
hindari? Derasnya perkembangan teknologi yang mau tidak mau semakin berperan
penting di dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana teknologi menawarkan berbagai
macam kemudahan mulai dari transportasi, proses jual beli, dunia pendidikan
hingga terciptanya profesi baru di masyarakat. Selain itu dewasa ini semakin
banyak anak yang sudah mulai mengenal gadget sejak usia dini. Hal ini tentunya
bukan sepenuhnya salah anak tetapi kita juga sebagai orang tua juga berperan
terhadap hal tersebut. Anak-anak yang sejak dini sudah mulai mengenal dunia
Youtube dengan berbagai kontennya, kemudian Playstore dengan berbagai jenis
game yang bisa di download dengan mudah dan gratis ke dalam gadget semakin
mempererat keterikatan anak dengan gadget.
Tidak ada yang salah dengan bermain game asalkan anak dapat membagi waktunya dengan baik mengingat tugasnya sebagai pelajar atau mahasiswa. Namun kenyataannya banyak anak yang kemudian menjadi terbengkalai pendidikannya karena kecanduan bermain game. Ini merupakan hal yang dilematis terutama mengingat bahwa hobi bermain game sekarang ini dapat dijadikan sebagai profesi. Profesi yang lebih dikenal sebagai e-sport. Ya profesi ini memang menyerupai menjadi seorang atlet tetapi dalam dunia game.
Pertanyaan pertama yang
muncul mengenai profesi baru dalam dunia game ini tentunya adalah apakah
profesi ini dapat menghasilkan cukup uang sehingga bisa menjadi pegangan di masa
depan. Namun ternyata pemerintah melalui Presiden Jokowi telah menyatakan akan
mendukung industri game di Indonesia. Bahkan dalam pidatonya di pembukaan
Pasanggirinas dan Kejurnas Silat ASAD pada bulan Agustus 2017 Presiden Jokowi
menyampaikan agar pendidikan Indonesia membuka kejuruan e-sport. Hal ini
tentunya menimbulkan optimisme bagi para pelaku industri game di tanah air.
Perhatian Presiden Jokowi ini dibuktikan dengan diadakannya eksebisi e-sport di
Asian Games 2018 yang lalu. Melalui eksebisi di Asian Games ini diharapkan
orang tua di Indonesia menjadi percaya bahwa e-sport juga merupakan olahraga
resmi yang bisa menghasilkan prestasi nyata bagi atletnya.
Menurut Haryono Kartono
yang merupakan Country Bussiness Nvidia Indonesia e-sport merupakan profesi
baru yang menjanjikan. Para atlet e-sport nanti akan dibayar dengan gaji yang
jauh dari Upah Minimum Regional kota manapun di Indonesia oleh sebab itu sudah
selayaknya e-sport mendapat persepsi baru di mata masyarakat Indonesia.
Beberapa sumber pendapatan
atlet e-sport antara lain adalah hadiah lomba atau turnamen yang tentunya
semakin tinggi skalanya semakin tinggi hadiahnya. Hal ini mirip dengan
kejuaraan-kejuaraan yang diikuti oleh atlet bulutangkis kita misalnya. Hadiah
kejuaraan-kejuaraan ini apabila sudah berlevel internasional bisa mencapai
puluhan ribu dollar US. Kemudian selain itu karena atlet sebagai salah satu
public figure hal ini tentunya juga mendatangkan sponsor yang ingin menggunakan
jasa mereka sebagai media promosi baik produk maupun jasa.
Hal ini tentunya mirip
dengan profesi baru lain yang sedang naik daun juga akhir-akhir ini yaitu
menjadi vlogger di Youtube. Bedanya profesi vlogger memperoleh pendapatan salah
satunya tergantung dari banyaknya viewer dari konten video yang mereka buat.
Semakin banyak viewer yang melihat, menyukai dan berlangganan di channel
Youtube mereka semakin memperbesar pemasukan yang mereka dapatkan.
Akhirnya pilihan kembali
ke kita lagi profesi mana yang akan dipilih. Namun sesuai dijelaskan di atas bahwa
perkembangan teknologi telah banyak memunculkan profesi baru dan masih akan
memunculkan profesi-profesi baru di kemudian hari terutama pada industri
kreatif. Selama pemerintah memberikan dukungan terhadap profesi baru ini
tentunya profesi ini akan berkembang dan tidak bisa dipandang sebelah
mata. Mungkin sudah saatnya orang tua
milenial saat ini lebih fleksibel dalam memberikan kepercayaan kepada anaknya
untuk memilih profesi di masa depan namun tanpa melupakan kewajiban untuk tetap
mendampingi anaknya menyelesaikan bangku sekolah maupun perkuliahan. Jadi tidak
ada salahnya kan untuk mempertimbangkan e-sport sebagai salah satu profesi di
masa depan.
No comments:
Post a Comment