Monday, July 1, 2019

Memilih E-Sport sebagai Profesi

















Pada era milenial sekarang ini tidak bisa dipungkiri muncul banyak hal baru mulai dari tukang ojek online, jual beli menggunakan mata uang digital, proses pembelajaran jarak jauh (distant learning) kemudian yang terakhir adalah atlet e-sport. Ya atlet e-sport sebuah profesi baru yang mungkin masih awam di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebuah profesi baru yang mungkin juga awal mulanya membuat sebagian besar orang tua di Indonesia bertanya-tanya apakah hobi bermain game anaknya dapat memberikan jaminan bagi masa depannya. Hobi yang apabila menyita sebagian besar waktu anak Indonesia akan berakhir dengan omelan panjang kedua orang tuanya dikarenakan menomor duakan tugasnya sebagai pelajar maupun mahasiswa.

Tetapi apakah ini bisa di hindari? Derasnya perkembangan teknologi yang mau tidak mau semakin berperan penting di dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana teknologi menawarkan berbagai macam kemudahan mulai dari transportasi, proses jual beli, dunia pendidikan hingga terciptanya profesi baru di masyarakat. Selain itu dewasa ini semakin banyak anak yang sudah mulai mengenal gadget sejak usia dini. Hal ini tentunya bukan sepenuhnya salah anak tetapi kita juga sebagai orang tua juga berperan terhadap hal tersebut. Anak-anak yang sejak dini sudah mulai mengenal dunia Youtube dengan berbagai kontennya, kemudian Playstore dengan berbagai jenis game yang bisa di download dengan mudah dan gratis ke dalam gadget semakin mempererat keterikatan anak dengan gadget.

Tidak ada yang salah dengan bermain game asalkan anak dapat membagi waktunya dengan baik mengingat tugasnya sebagai pelajar atau mahasiswa. Namun kenyataannya banyak anak yang kemudian menjadi terbengkalai pendidikannya karena kecanduan bermain game. Ini merupakan hal yang dilematis terutama mengingat bahwa hobi bermain game sekarang ini dapat dijadikan sebagai profesi. Profesi yang lebih dikenal sebagai e-sport. Ya profesi ini memang menyerupai menjadi seorang atlet tetapi dalam dunia game. 

Pertanyaan pertama yang muncul mengenai profesi baru dalam dunia game ini tentunya adalah apakah profesi ini dapat menghasilkan cukup uang sehingga bisa menjadi pegangan di masa depan. Namun ternyata pemerintah melalui Presiden Jokowi telah menyatakan akan mendukung industri game di Indonesia. Bahkan dalam pidatonya di pembukaan Pasanggirinas dan Kejurnas Silat ASAD pada bulan Agustus 2017 Presiden Jokowi menyampaikan agar pendidikan Indonesia membuka kejuruan e-sport. Hal ini tentunya menimbulkan optimisme bagi para pelaku industri game di tanah air. Perhatian Presiden Jokowi ini dibuktikan dengan diadakannya eksebisi e-sport di Asian Games 2018 yang lalu. Melalui eksebisi di Asian Games ini diharapkan orang tua di Indonesia menjadi percaya bahwa e-sport juga merupakan olahraga resmi yang bisa menghasilkan prestasi nyata bagi atletnya.

Menurut Haryono Kartono yang merupakan Country Bussiness Nvidia Indonesia e-sport merupakan profesi baru yang menjanjikan. Para atlet e-sport nanti akan dibayar dengan gaji yang jauh dari Upah Minimum Regional kota manapun di Indonesia oleh sebab itu sudah selayaknya e-sport mendapat persepsi baru di mata masyarakat Indonesia.

Beberapa sumber pendapatan atlet e-sport antara lain adalah hadiah lomba atau turnamen yang tentunya semakin tinggi skalanya semakin tinggi hadiahnya. Hal ini mirip dengan kejuaraan-kejuaraan yang diikuti oleh atlet bulutangkis kita misalnya. Hadiah kejuaraan-kejuaraan ini apabila sudah berlevel internasional bisa mencapai puluhan ribu dollar US. Kemudian selain itu karena atlet sebagai salah satu public figure hal ini tentunya juga mendatangkan sponsor yang ingin menggunakan jasa mereka sebagai media promosi baik produk maupun jasa. 

Hal ini tentunya mirip dengan profesi baru lain yang sedang naik daun juga akhir-akhir ini yaitu menjadi vlogger di Youtube. Bedanya profesi vlogger memperoleh pendapatan salah satunya tergantung dari banyaknya viewer dari konten video yang mereka buat. Semakin banyak viewer yang melihat, menyukai dan berlangganan di channel Youtube mereka semakin memperbesar pemasukan yang mereka dapatkan. 

Akhirnya pilihan kembali ke kita lagi profesi mana yang akan dipilih. Namun sesuai dijelaskan di atas bahwa perkembangan teknologi telah banyak memunculkan profesi baru dan masih akan memunculkan profesi-profesi baru di kemudian hari terutama pada industri kreatif. Selama pemerintah memberikan dukungan terhadap profesi baru ini tentunya profesi ini akan berkembang dan tidak bisa dipandang sebelah mata.  Mungkin sudah saatnya orang tua milenial saat ini lebih fleksibel dalam memberikan kepercayaan kepada anaknya untuk memilih profesi di masa depan namun tanpa melupakan kewajiban untuk tetap mendampingi anaknya menyelesaikan bangku sekolah maupun perkuliahan. Jadi tidak ada salahnya kan untuk mempertimbangkan e-sport sebagai salah satu profesi di masa depan.


No comments:

Post a Comment